Pembelajaran adalah proses belajar yang dibangun untuk mengembangkan kreatifitas berpikir peserta didik.
Pembelajaran diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru, dan kemampuan menguasai materi pelajaran dengan baik.
Pembelajaran perlu didesain dengan baik, karena melibatkan interaksi peserta didik, pendidik (guru) dan sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar.
Pembelajaran diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penerapan pembelajaran juga mengalami perubahan.
Perubahan tersebut tampak dari pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
Bahkan, di dalam menyongsong pembelajaran Abad 21, guru harus mampu menyiapkan generasi abad di dengan menempatkan tiga subjek utama dalam pembelajaran, yaitu keterampilan belajar dan berinovasi; keterampilan memanfaatkan informasi, media, dan teknologi; serta keterampilan hidup dan berkarir.
Pengertian Pembelajaran Daring dan Luring, Ciri-ciri, Serta Perbedaanya
Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini.
Keduanya merupakan bentuk kegiatan pembelajaran interaktif yang dapat berdiri sendiri-sendiri atau dipadukan (blended learning).
A. Pembelajaran Daring
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti
kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan
teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang
bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan
secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Ciri-ciri Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan
tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi
juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.
Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu unit
fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa
persyaratan sebagai berikut.
1. Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
2. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
3. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
4. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
5. Bersifat fungsional dan siap melayani.
Selama pelaksanaan moda daring,
peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik
dapat belajar kapan pun dan dimana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang
bersamaan, seperti menggunakan video call atau live
chat. Pembelajaran daring dapat disediakan secara
elektronik menggunakan forum atau message.
Model Pembelajaran Daring
Terdapat dua model pembelajaran daring, sebagai berikut.
1. Pembelajaran Daring Model 1
Pembelajaran Daring Model 1 melibatkan pengampu dan peserta secara penuh.
Peserta melakukan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari seluruh
bahan ajar, mengerjakan lembar kerja, dan berdiskusi dengan guru. Selama proses
pembelajaran, peserta difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu.
2. Pembelajaran Daring Model 2
Berbeda dengan model 1, pembelajaran daring model 2 melibatkan peserta,
mentpr, dan pengampu. Model ini dilakukan secara daring penuh dengan menggabungkan interaksi
antara peserta, mentor, dan pengampu dengan model pembimbingan sebagai berikut.
- Interaksi Pengampu dan Mentor : Pengampu mendampingi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.
- Interaksi Mentor dan Peserta : Mentor mendampingi, berdiskusi, dan berkoordinasi dengan peserta secara daring.
- Interaksi Pengampu dan Peserta : Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan peserta secara daring
3. Pembelajaran Moda Daring Kombinasi
Di dalam moda daring kombinasi, peserta melakukan interaksi belajar secara
daring dan tatap muka. Interaksi belajar daring dilakukan mandiri dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan bahan pelajaran telah disiapkan secara
elektronik.
Interaksi tatap muka dilaksanakan dengan waktu yang disepakati bersama dan
difasilitasi oleh seorang mentor.
B. Pembelajaran Luring
Luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti kata offline. Kata “luring” merupakan lawan kata dari “daring”.
Dengan demikian, pembelajaran luring dapat diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang sama sekali tidak dalam kondisi terhubung jaringan internet maupun intranet.
Perbedaan pemahaman mengenai istilah daring dan luring ini memang perlu diluruskan. Karena sebagian orang mengklasifikasikan daring sebagai online yang terhubung ke internet dan luring dianggap sebagai kegiatan yang terhubung melalui intranet.
Intranet sendiri merupakan terminologi dalam dunia informatika yang merujuk pada sebuah kondisi saling terhubung dalam jaringan dalam cakupan terbatas.
Jadi intinya dalam aktivitas luring, sama sekali tidak melibatkan jaringan internet atau intranet. Secara sederhana, misalnya peserta didik melakukan chat di Whatsapp artinya mereka melakukan aktivitas daring.
Akan tetapi, jika peserta didik menulis artikel atau mengerjakan tugas di Microsoft Word dan tidak menyambungkannya dengan jaringan internet, maka itu adalah contoh aktivitas luring.
Misalkan lagi, jika guru dan peserta didik melakukan online conference melalui aplikasi Whatsapp, Google Hangout, atau Zoom, ini artinya melakukan aktivitas daring.
Sedangkan jika melakukan offline conference dengan bertemu secara langsung tanpa menggunakan internet, hal itu adalah contoh aktivitas luring.
0 comments:
Post a Comment